Only man can know the pain of having something he does not need,
while needing something he does not have...
-Nizami,menggambarkan Qais menjadi 'Majnun' dalam Laila Majnun.
Suatu hari sahabat saya (@ichabeldarmawan) menyapa lewat twitter untuk bergabung dengan proyek barunya yang diberi nama “Kisah Aku dalam 7 surat cinta” atau #KAD7SC. Mengapa memilih topik cinta? Tentu saja, kisah cinta begitu dinikmati oleh orang-orang karena cinta itu manusiawi. Sejujurnya saya tak pandai menyatakan perasaan cinta lewat surat cinta, apalagi satu arah. Mungkin karena terbiasa menulis surat cinta dua arah, yang berandai-andai sambil menunggu balasan dari seseorang. :P
Berbicara menganai surat cinta, banyak novel ataupun kumpulan cerpen yang memuat bagaimana surat cinta menjadi begitu berarti. Akan tetapi surat cinta terindah yang pernah saya baca adalah surat cinta dalam buku Laila Majnun karya Nizami. Saya membaca buku Laila Majnun pertama kali ketika duduk di bangku setara SMP. Ayah saya membelikannya langsung di pasar buku shoping. Membaca buku itu membuat saya tak berhenti menangis lantaran kisah cinta Laila dan seorang pemuda bernama Qais yang tragis. Nizami begitu puitisnya menuliskan surat cinta hingga cinta itu tidak hanya sekedar perasaan tapi juga pengorbanan jiwa raga. Kisah Laila Majnun mirip dengan kisah pasangan Romeo Juliet hanya saja kisah ini terjadi di Timur Tengah. Selain itu, Nizami juga melukiskan kisah itu dengan gaya yang sopan dalam balutan latar belakang budaya Arab. Seolah-olah dia ingin menggambarkan bahwa kisah yang abadi itu hanyalah milik Sang Pencipta dan kekasih-Nya.
Bagi saya, surat cinta tidak hanya menyimpan sejuta perasaan cinta sang penulis tetapi dalamnya juga ada segelumit rasa cinta yang ingin disampaikan kepada sang pembaca. Oleh sebab itu, saya tak ingin ada salah sangka dalam menulis “Kisah Aku dalam 7 surat cinta”. Ini memang surat cinta, tetapi lebih tepat jika disebut surat kisah cinta yang saya tujukan untuk setiap orang. Bukan untuk menunjukkan perasaan cinta saya terhadap seseorang akan tetapi untuk menunjukkan bahwa cinta itu ada dan setiap orang berhak mendefinisikan cinta.
always,
mazia chekova
Tidak ada komentar:
Posting Komentar